Widget edited by super-bee

Minggu, 23 September 2012

BUDIDAYA IKAN GUPPY


Hai Sobat Belum Pernah R-WIN Blog Tulis artikel Tentang Ikan Hias yaa..
Kesempatan kali ini Saya Pengen nih Berbagi Pengalaman Dan Hiburan Khususnya Tentang Ikan Guppy

Ikan yang satu ini lucu sekali terutama pada ekornya yang menyerupai kipas
Membudidayakannya juga Mudah sob yang penting ada rasa cinta dan sayang aja

oke simak aja dech artikelnya ya...

Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:

Ikan-ikan hias yang beranak.
Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)


CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA

Induk Jantan
  • Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
  • Tubuhnya rampaing.
  • Warnanya lebih cerah.
  • Sirip punggung lebih panjang.
  • Kepalanya besar.

Induk Betina
  • Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
  • Tubuhnya gemuk
  • Warnanya kurang cerah.
  • Sirip punggung biasa.
  • Kepalanya agak runcing.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
 
  • Air yang diperlukan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
  • Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
  • pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
  • Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air, lumut, dll) dan makanan buatan (pelet), diberikan secukupnya.
  • dalam tempat pemeliharaan/pemijahan Perlu diperhatikan perbandingan antara induk jantan dan betina,jumlah induk betina harus lebih banyak dari induk jantan agar induk betina tidak diganggu oleh beberapa jantan.

TEKNIK PEMIJAHAN
 
Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
 
Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
 
Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya dalam kolam dapat diberikan tanaman air untuk persembunyian anak-anaknya.

 PERAWATAN BENIH 
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan dapat juga dengan diberi microworm.
 
Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
 
Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
 
Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

SUMBER

Dinas Perikanan DKI Jakarta, Jakarta, 1996

Tidak ada komentar:

Posting Komentar